Tag Pesantren Al-Kahfi Somalangu. Pesantren. Pesantren Al-Kahfi Somalangu; Pesantren Tertua di Asia Tenggara. Mohammad Mufid Muwaffaq 26/02/2020. Sebagian dari kita mungkin tidak mengetahui, bahwa pondok pesantren tertua di Asia Tenggara berada di Trending Topic. Mengusapkan Kedua Jempol Pada Mata Saat Adzan, Sunnahkah? KHHusein Qadri bin Mufti KH.Ahmad Zaini bin KH.Abdurrahman Al-Banjari di lahirkan pada tanggal 17 Ramadhan 1327 H dari seorang ibu yang sholehah yang bernama Hj.Sanah putri Niangah putri Hamidah binti Mufti H. Jamaluddin putra Syeikh Muhammad Arsyad Al- Banjari. ×. Pesantren Indeks Pesantren PesantrenAl-Kahfi Somalangu. 92 likes. Pesantren Al Kahfi Somalangu tempat yang Pas untukmencari Ilmu Agama jga Ilmu Akhirat Yuk Gabung Sekarang Daftarin Diri Kalian. PO BOX No32 SumberAdi KEBUMEN Kebumen24.com,- Pasca diterjang banjir, para santri Pondok Al-Kahfi Somelangu Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen mulai membersihkan lingkungan Pondok Pesantren yang kotor dari lumpur dan sampah. Akibat banjir, tak sedikit santri juga ada yang mengalami sakit demam dan gatal gatal. Pengurus Pondok Al-Kahfi Somalangu Sutono mengatakan banjir surut sekitar jam 12 malam, dan saat itu santri Setelahitu, Abu Dzar al-Ghifari juga masuk Islam, lalu disusul oleh Zubair bin Awam dan Umar bin 'Anbasah serta Sa'id bin 'Ash. Jadi, Islam mulai mengepakkan sayapnya secara rahasia di Mekah. Kemudian berita tersebarnya akidah yang baru ini sampai kepada pembesar-pembesar Quraisy, tetapi mereka tidak begitu peduli. Barangkali mereka Biayamasuk SMP: Sekitar Rp. 5.950.000: Biaya masuk SMA: Sekitar Rp. 5.450.000: Biaya masuk SMK: Sekitar Rp. 575.000: Biaya bulanan . Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pondok pesantren "AL-Kahfi" Somalangu Kebumen merupakan Pondok Pesantren yang telah terhitung cukup tua keberadaannya. Karena Pondok Pesantren ini telah ada semenjak tahun 1475 M. Adapun tahun dan waktu berdirinya dapat kita ketahui diantaranya dari Prasasti Batu Zamrud Siberia Emerald Fuchsite berbobot 9 kg yang ada didalam Masjid Pondok Pesantren tersebut. Sebagaimana diketahui menurut keterangan yang dihimpun oleh para ahli sejarah bahwa ciri khas Pondok Pesantren yang didirikan pada awal purmulaan islam masuk di Nusantara adalah bahwa didalam Pondok Pesantren itu dipastikan adanya sebuah Masjid. Dan pendirian Masjid ini sesuai dengan kebiasaan waktu itu adalah merupakan bagian daripada pendirian sebuah Pesantren yang terkait dengannya. Prasasti ang mempunyai kandungan elemen kimia Al, Cr, H, K, O, dan Si ini bertuliskan huruf Jawa & Arab. Huruf Jawa menandai candra sengkalanya tahun. Sedangkan tulisan dalam huruf Arab adalah penjabaran dari candra sengkala tersebut. Terlihat jelas dalam angka tanggal yang tertera dengan huruf Arabic “25 Sya’ban 879 H” Ini artinya bahwa Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu resmi berdiri semenjak tanggal 25 Sya’ban 879 H atau bersamaan dengan Rabu, 4 Januari 1475 M. Pendirinya adalah Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al_Hasani. Beliau semula merupakan seorang tokoh ulama yang berasal dari Hadharamaut, Yaman. Lahir pada tanggal 15 Sya’ban 827 H di kampung Jamhar, Syihr. Datang ke Jawa tahun 852 H/1448 M pada masa pemerintahan Prabu Kertawijaya Majapahit atau Prabu Brawijaya I 1447 – 1451. Jadi setelah 27 tahun pendaratannya di Jawa, Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani barulah mendirikan Pondok Pesantren Al_Kahfi Somalangu. Biografi Pendiri Nama aslinya adalah Sayid Muhammad Ishom Al_Hasani. Merupakan anak pertama dari 5 bersaudara. Ayahnya bernama Sayid Abdur_Rasyid bin Abdul Majid Al_Hasani, sedangkan ibunya bernama Syarifah Zulaikha binti Mahmud bin Abdullah bin Syekh Shahibuddin Al Huseini Inath. Ayah dari Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani adalah keturunan ke-22 Rasulullah saw dari Sayidina Hasan ra, melalui jalur Syekh As_Sayid Abdul Bar putera Syekh As_Sayid Abdul Qadir Al_Jaelani Al_Baghdadi. Beliau datang dari Bagdad, Irak ke Hadharamaut atas permintaan Syekh As_Sayid Abdullah bin Abu Bakar Sakran Al_Idrus Al_Akbar untuk bersama – sama ahlibait nabi yang lain menanggulangi para ahli sihir di Hadharamaut. Setelah para ahli sihir ini dapat dihancurkan, para ahlibait nabi tersebut kemudian bersama – sama membuat suatu perkampungan dibekas basis tinggalnya para ahli sihir itu. Perkampungan ini kemudian diberi nama “Jamhar” sesuai dengan kebiasaan ahlibait waktu itu yang apabila menyebut sesamanya dengan istilah Jamhar sebagaimana sekarang apabila mereka menyebut sesamanya dengan istilah “Jama’ah”. Sedangkan wilayah tempat kampung itu berada kini lebih dikenal dengan nama daerah Syihr, Syihir, Syahar ataupun Syahr. Yaitu diambil dari kata “Sihir” mengalami pergeseran bunyi dibelakang hari, untuk menandakan bahwa dahulu wilayah tersebut memang sempat menjadi basis dari para ahli sihir Hadharamaut, Yaman. Ayah dari Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al-HAsani ini akhirnya tinggal, menetap dan wafat di Palestina, karena beliau diangkat menjadi Imam di Baitil Maqdis Masjidil Aqsha. Di Palestina beliau masyhur dengan sebutan Syekh As_Sayid Abdur_Rasyid Al_Jamhari Al_Hasani. Makam beliau berada di komplek pemakaman imam – imam masjid Al_Quds. Sedangkan 4 saudara Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al_Hasani yang lain tinggal serta menetap di Syihr, Inath serta Ma’rib, Hadharamaut. Sayid Muhammad Ishom Al_Hasani semenjak usia 18 bulan telah dibimbing dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan keagamaan oleh guru beliau yang bernama Sayid Ja’far Al_Huseini, Inath dengan cara hidup didalam goa – goa di Yaman. Oleh sang guru setelah dianggap cukup pembelajarannya, Sayid Muhammad Ishom Al_Hasani kemudian diberi laqob julukan dengan Abdul Kahfi. Yang menurut sang guru artinya adalah orang yang pernah menyendiri beribadah kepada Allah swt dengan berdiam diri di goa selama bertahun – tahun lamanya. Nama Abdul Kahfi inilah yang kemudian masyhur dan lebih mengenalkan pada sosok beliau daripada nama aslinya sendiri yaitu Muhammad Ishom. Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al_Hasani ketika berusia 17 tahun sempat menjadi panglima perang di Yaman selama 3 tahun. Setelah itu beliau tinggal di tanah Haram, Makkah. Kemudian Pada usia 24 tahun, beliau berangkat berdakwah ke Jawa. Mendarat pertama kali di pantai Karang Bolong, kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Setelah menaklukan dan mengislamkan Resi Dara Pundi di desa Candi Karanganyar, Kebumen lalu menundukkan Resi Candra Tirto serta Resi Dhanu Tirto di desa Candi Wulan dan desa Candimulyo kecamatan Kebumen, beliau akhirnya masuk ke Somalangu. Ditempat yang waktu itu masih hutan belantara ini, beliau hanya bermujahadah sebentar, mohon kepada Allah swt agar kelak tempat yang sekarang menjadi Pondok Pesantren Al_Kahfi Somalangu dapat dijadikan sebagai basis dakwah islamiyahnya yang penuh barokah dikemudian hari. Selanjutnya beliau meneruskan perjalanannya ke arah Surabaya, Jawa Timur. Di Surabaya, Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al_Hasani tinggal di Ampel. Ditempat itu beliau diterima oleh Sunan Ampel dan sempat membantu dakwah Sunan Ampel selama 3 tahun. Kemudian atas permintaan Sunan Ampel, beliau diminta untuk membuka pesantren di Sayung, Demak. Setelah pesantren beliau di Sayung, Demak mulai berkembang Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani kemudian diminta oleh muballigh – muballigh islam di Kudus agar berkenan pindah dan mendirikan pesantren di Kudus. Problem ini terjadi karena para muballigh islam yang telah lebih dahulu masuk di Kudus sempat kerepotan dalam mempertahankan dakwah islamiyahnya sehingga mereka merasa amat membutuhkan sekali kehadiran sosok beliau ditengah – tengah mereka agar dapat mempertahankan dakwah islamiyah di wilayah tersebut. Setelah Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani tinggal di Kudus dan mendirikan pesantren ditempat itu, Sunan Ampel kemudian mengirim puteranya yang bernama Sayid Ja’far As_Shadiq belajar pada beliau di Kudus. Tempat atsar pesantren Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani di Kudus ini sekarang lebih dikenal orang dengan nama “Masjid Bubrah”. Adapun riwayat tentang “Masjid Bubrah” ini akan kita sajikan dalam bagian tersendiri. Ketika berada di pesantren beliau ini, Sayid Ja’far As_Sahdiq sempat pula diminta oleh beliau untuk menimba ilmu pada ayah beliau yang berada di Al-Quds, Palestina yaitu Syekh As_Sayid Abdur Rasyid Al-Hasani. Oleh karena itu setelah selesai belajar di Al-Quds, Palestina atas suka citanya sebagai rasa syukur kepada Allah Swt bersama Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani, Sayid Ja’far As_Shadiq kemudian mendirikan sebuah masjid yang ia berinama “Al-Aqsha”. Oleh Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani, Sayid Ja’far As_Sahadiq kemudian ditetapkan sebagai imam masjid tersebut dan Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani kemudian pindah ke Demak guna membantu perjuangan Sultan Hasan Al-Fatah Pangeran Jimbun Abdurrahman Khalifatullah Sayidin Panatagama di Kerajaan Islam Demak. Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani menikah di Demak pada saat usianya telah mencapai kurang lebih 45 tahun. Pada waktu putera pertamanya telah berusia kurang lebih 5 tahun, beliau bersama isteri dan puteranya itu hijrah dari Demak ke Somalangu untuk mendirikan Pesantren. Di Somalangu inilah beliau akhirnya bermukim dan pesantren yang didirikannya kemudian hari dikenal dengan nama Pesantren Al_Kahfi Somalangu. Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al_Hasani terhitung cukup lama dalam mengasuh Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu. Yaitu berkisar mencapai 130-an tahun. Oleh karenanya jika sejarah keadaan Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu sepanjang kepengasuhan beliau dibeberkan akan menelan kisah yang cukup panjang. Syekh As_Sayid Abdul Kahfi Al_Hasani wafat pada malam jum’ah, 15 Sya’ban 1018 H atau bertepatan dengan tanggal 12 November 1609 M. Jasad beliau dimakamkan di bukit Lemah Lanang, Somalangu, Kebumen. Dan beliaulah orang pertama yang dimakamkan di tempat tersebut. PRASASTI batu zamrud warna hijau seberat 90 kilogram itu masih tersimpan di Pondok Somalangu, Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen. Jika angka di prasasti tahun 979 Hijriyah atau 1475 Masehi benar, pondok tersebut sudah berdiri sebelum nama Kebumen muncul. Perkiraan berdirinya Pesantren Al Kahfi Somalangu itu diungkapkan KH Afifuddin Chanif Al Hasani atau Gus Afif 40, selaku generasi penerus keturunan ke-16 dan pengasuh pesantren tersebut, Rabu kemarin. Dia menuturkan, dari berbagai manuskrip dan kitab-kitab kuna yang tersimpan serta risalah sejarah, daerah Kebumen kala itu 1475-an masih berupa rawa dan hutan. Bahkan daerah Somalangu dulunya hutan lebat. Lalu siapa sebenarnya pendiri Somalangu? Menurut Gus Afif, pendirinya tidak lain Sayid Muhammad Ishom Al Hasani atau lebih dikenal dengan nama Syekh Abdul Kahfi. Dia ulama yang berasal dari Jamhar, Hadramaut di Yaman. Konon awalnya Syekh Abdul Kahfi yang suka mengembara dari gua ke gua sehingga dijuluki Abdul Kahfi, kali pertama mendarat di Pantai Karangbolong. Untuk hal yang satu ini tentu perlu penelitian lagi. Namun Gus Afif menjelaskan, setelah mendarat di Pantai Karangbolong, Abdul Kahfi berjalan ke Karanganyar. Kala itu ada kampung sudah banyak penghuninya. Ulama dari Yaman itu lalu berhasil mengislamkan salah satu resi, bernama Darapundi. Menandai pengislamaan itu, desa tersebut dinamai Desa Candi. Abdul Kahfi berjalan ke arah timur Kebumen hingga bertemu dua resi lagi, yaitu Candratirto dan Danutirto. Dua resi itu pun bisa menganut Islam dan dua desa tadi kemudian dinamai Desa Candimulyo dan Desa Candiwulan yang Berlokasi dekat dengan Somalangu Desa Sumberadi. Gus Afif menjelaskan, dari anak keturunan Abdul Kahfi banyak yang menjadi ulama besar. Abdul Kahfi sendiri adalah ulama penasihat raja Raden Fatah Demak dan pernah mewakili Sunan Ampel dalam sebuah forum ulama membahas tentang pengikut Syekh Siti Jenar. Pondok Somalangu juga masih menyimpan tanda kenang-kenangan dari Hang Tuah, tokoh ulama keturunan Cina Melayu yang pernah datang ke Somalangu. Masih banyak kisah sejarah belum tersibak dari manuskrip dan kitab-kitab kuna karya para leluhur Somalangu. Cagar Budaya Muhammad Baehaqi, selaku konsultan perintisan cagar budaya itu mengakui, dari kajian beberapa ahli purbakala yang datang ke Somalangu, memang pesantren tersebut pernah menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa. Pihaknya mengusulkan agar Pesantren Somalangu berikut peninggalannya dijadikan cagar budaya religius. Awalnya memang ada pemikiran sederhana untuk mendirikan perpustakaan dan museum. Namun melihat aset budaya dan sejarah yang tersisa, mulai kitab-kitab lama, bangunan masjid tua, kawasan pondok, ada yoni dan lingga, serta perkampungan dengan rumah-rumah penduduk berarsitektur lama, kawasan Somalangu layak menjadi cagar budaya religius. Menurut Gus Afif Al_Hasani Pengasuh, khusus peninggalan kitab-kitab kuno dan manuskrip itu jumlahnya ribuan. Baru sebagian kecil telah dibaca dan dipelajari oleh ahli dari dinas kepurbakalaan Jateng. Karena itu dibutuhkan tempat sekaligus sistem perawatan naskah-naskah kuno yang erat dengan tinggalan sejarah itu. Tentu demi kepentingan ilmiah, wisata serta rekonstruksi sejarah. Demikian pula Masjid Somalangu. Hampir sebagian besar bangunan masjid kuno itu masih seperti adanya. Mulai mustaka masjid, mimbar dan tiang utama. Hanya beberapa tembok dan halaman sudah direnovasi. Bangunan induk berupa saka guru dan mustaka masih asli, sebagaimana awal didirikan sekitar tahun 1475. Sedangkan asrama pondok tempat belajar, sebagian masih menyisakan bangunan lama. Rumah panggung yang di bawahnya sekaligus ada kolam-kolam tempat wudlu pun masih tersisa. Kompleks pondok itu berjarak hanya nsekitar 1,5 kilometer dari jalan raya Kebumen-Kutoarjo Lihat Humaniora Selengkapnya KABUPATEN Kebumen memiliki sekitar 167 pondok pesantren besar dan kecil yang tersebar di sejumlah kecamatan. Dari jumlah itu, ada beberapa pesantren yang berusia sangat tua. Salah satunya ialah Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu di Desa Sumberadi, Kecamatan/Kabupaten Kebumen. Pesantren ini dirikan tahun 1475 M oleh seorang ulama asal Hadharamaut, Yaman yang bernama Syekh As Sayid Abdul Kahfi Al Hasani. Tahun dan waktu berdirinya pesantren itu ketahui dari Prasasti Batu Zamrud Siberia Emerald Fuchsite yang terdapat di dalam masjid di komplek pesantren. Prasasti batu zamrud warna hijau itu bertuliskan huruf Jawa dan Arab. Huruf Jawa dengan candra sengkala yang tertulis "Bumi Pitu Ina" menandai tahun berdirinya. Sedangkan tulisan dalam huruf Arab merupakan penjabaran dari candra sengkala tersebut. Angka tanggal yang tertera dengan huruf hijaiyah ialah "25 Syaíban 879 H" atau bersamaan dengan Rabu, 4 Januari 1475 M. Jika angka tersebut benar adanya, pesantren Al Kahfi sudah berdiri sejak 537 tahun silam. Di usianya yang lebih dari lima abad, pesantren yang hanya berjarak sekitar 1,5 km dari Jalan Raya Kebumen-Kutoarjo itu masih bertahan menjadi pusat pendidikan islamiyah. Dari masa ke masa, pesantren ini menelurkan para ulama besar yang tersebar di nusantara. Bahkan pada masa perjuangan, pesantren Al Kahfi menjadi pusat perjuangan umat Islam dalam melawan penjajah Belanda. Dengan sejarah panjang yang dimilikinya, Pesantren Al Kahfi memang kaya akan peninggalan historis. Dari sisi bangunan, masih tersisa Masjid Al Kahfi yang berdiri kokoh. Masjid yang berada di dalam komplek pesantren itu masuk dalam daftar bangunan cagar budaya Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala BP3 Jateng. Konon saat dibangun pertama kali, masjid Al Kahfi dibangun dengan atap daun ilalang yang selalu mengeluarkan bau wangi. Adapun keunikan pada bangunan masjid yang masih bisa dijumpai ialah pada terakota mustaka masjid yang terbuat dari tanah liat, tertulis angka tahun 1299 Hijriyah atau 1878 Mesehi. Sedangkan pada genteng, terdapat tulisan menggunakan bahasa Belanda ìAboengamar Steen & Pannem Fabriek Sokkaî. Tidak hanya masjid, bangunan asrama pondok tempat belajar santri, sebagian masih menyisakan bangunan lama. Sebuah rumah panggung yang di bawahnya sekaligus ada kolam-kolam tempat wudlu juga masih dipertahankan. Di pintu rumah panggung tersebut tertulis nama komplek yakni ìPasukan Bangkong Reangî. Dalam cerita rakyat, Ki Bangkong Reang terkenal dengan kesaktiannya yang selalu membantu memberikan ilmu-ilmu baik ilmu agama maupun ilmu kanuragan. Ki Bangkong Reang merupakan tokoh yang sakti yaitu bisa berubah wujud menjadi katak, kodok dalam menyerang musuh. Sistem Pembelajaran Seiring dengan perkembangan jaman, Pesantren Al Kahfi Somalangi dipimpin oleh generasi penerusnya. Saat ini, pesantren tersebut dipimpin oleh KH Afifuddin Chanif Al Hasani atau Gus Afif yang merupakan generasi penerus keturunan ke-16 dan pengasuh pesantren tersebut. Setidaknya terdapat sekitar 700 santri yang terdiri atas 500 santri putra dan 200 santri putri. Sudah lima abad berdiri, pesantren ini mempertahankan metodologi pembelajaran klasik seperti sorogan dan bandongan. Kitab-kitab yang diajarkan antara ilmu nahwu, shorof fiqih, tafsir Alquran dan hadist. Beberapa kitab fiqih yang diajarkan seperti Safinatun Najah, Fatkul Qorib, Fatkhul Muíin, dan Fatkhul Wahab. Selain metode klasik, dalam pembelajaran agama pesantren Al Kahfi juga menerapkan sistem klasikal melalui madrasah diniyah madin. Santri terbagi sesuai tingkatan yakni Ibtida awal, Wustho dan Uliya. Sebagian proses pembelajaran agama itu dilaksanakan pada sore dan malam hari hingga setelah subuh. Maklum, sebagian besar santri juga belajar ilmu umum baik di SMP Al Kahfi, SMA Al Kahfi, dan SMK Al Kahfi. Sekolah umum yang berada di bawah yayasan pesantren dan lokasi gedungnya juga berada di dalam komplek pesantren. Gus Afif yang memimpin pesantren itu sejak tahun 1992-1993 tersebut awalnya mendirikan SMK Al Kahfi tahun 1995 dan sekarang berkembang memiliki 12 kelas. Sukses mendirikan SMK, tahun 2003 disusul mendirikan SMP Al Kahfi yang kini memiliki Sembilan kelas. Baru setelah itu dirikan SMA Al Kahfi yang baru memiliki tiga kelas. Sebagian siswa sekolah tersebut sembari mondok di pesantren, dan sebagian lagi siswa dari sekitar pesantren. Supriyanto-91 Sumber SEJARAHPONDOK PESANTREN AL-KAHFI SOMALANGU SEJARAH SINGKAT PONDOK PESANTRENPondok Pesantren Al Kahfi Somalangu Kebumen merupakan Pondok Pesantren yang telah terhitung cukup tua keberadaannya. Karena Pondok Pesantren ini telah ada semenjak tahun 1475 M. Adapun tahun dan waktu berdirinya dapat kita ketahui di antaranya dari Prasasti Batu Zamrud Siberia Emerald Fuchsite berbobot 9 Kg yang ada di dalam Masjid Pondok Pesantren diketahui, menurut keterangan yang dihimpun oleh para ahli sejarah bahwa ciri khas Pondok Pesantren yang didirikan pada awal purmulaan Islam masuk di Nusantara adalah bahwa di dalam Pondok Pesantren itu dipastikan adanya sebuah Masjid. Dan pendirian Masjid ini sesuai dengan kebiasaan waktu itu adalah merupakan bagian daripada pendirian sebuah Pesantren yang terkait dengannya. Prasasti yang mempunyai kandungan elemen kimia Al, Cr, H, K, O, dan Si inibertuliskan huruf Jawa & Arab. Huruf Jawa menandai candra sengkalanya tahun. Sedangkan tulisan dalam huruf Arab adalah penjabaran dari candra sengkala tersebut. Terlihat jelas dalam angka tanggal yang tertera dengan huruf Arabic “25 Sya’ban 879 H”. Ini artinya bahwa Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu resmi berdiri semenjak tanggal25 Sya’ban 879 H atau bertepatan dengan hari Rabu, 4 Januari 1475 adalah As-Syeikh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani. Beliau semula merupakan seorang tokoh ulama yang berasal dari Hadharamaut, Yaman. Lahir pada tanggal 15 Sya’ban 827 H di kampung Jamhar, Syihr. Datang ke Jawa tahun 852 H/1448 Mpada masa pemerintahan Prabu Kertawijaya, Majapahit atau Prabu Brawijaya I 1447 – 1451. Jadi setelah 27 tahun pendaratannya di Jawa, As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi AlHasani barulah mendirikan Pondok Pesantren Al Kahfi PENDIRINama aslinya adalah As-Syekh As-Sayyid Muhammad Ishom Al Hasani. Beliau mertupakan anak pertama dari 5 bersaudara. Ayahnya bernama As-Syekh As-Sayyid Abdur Rasyid bin Abdul Majid Al Hasani, sedangkan ibunya bernama Syarifah Zulaikha binti Mahmud bin Abdullah bin As-Syekh Shahibuddin Al Huseini Inath. Ayah dari Syekh As[1]Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani adalah keturunan ke-22 Rasulullah saw dari Sayyidina Hasan ra, melalui jalur As-Syekh As-Sayyid Abdul Bar putera As-Syekh As[1]Sayyid Abdul Qadir Al Jaelani Al datang dari Bagdad, Irak ke Hadharamaut atas permintaan As-Syekh As-Sayyid Abdullah bin Abu Bakar Sakran Al Idrus Al Akbar untuk bersama-sama ahlibait nabi yang lain menanggulangi para ahli sihir di para ahli sihir ini dapat dihancurkan, para Ahlibait Nabi tersebut kemudian bersama–sama membuat suatu perkampungan di bekas basis tinggalnya para ahli sihir itu. Perkampungan ini kemudian diberi nama “Jamhar” sesuai dengan kebiasaan ahlibait waktu itu yang apabila menyebut sesamanya dengan istilah Jamhar sebagaimana sekarang apabila mereka menyebut sesamanya dengan istilah “Jama’ah”. Sedangkan wilayah tempat kampung itu berada kini lebih dikenal dengan nama daerah Syihr, Syihir, Syahar ataupun Syahr. Yaitu diambil dari kata “Sihir” mengalami pergeseran bunyi dibelakang hari, untuk menandakan bahwa dahulu wilayah tersebut memang sempat menjadi basis dari para ahli sihir Hadharamaut, dari As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani ini akhirnya tinggal, menetap dan wafat di Palestina, karena beliau diangkat menjadi Imam di Baitil Maqdis Masjidil Aqsha. Di Palestina beliau masyhur dengan sebutan As-Syekh As-Sayyid Abdur Rasyid AlJamhari Al Hasani. Makam beliau berada di komplek pemakaman imam–imam masjid Al Quds. Sedangkan 4 saudara As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani yang lain tinggal serta menetap di Syihr, Inath serta Ma’rib, Hadharamaut. As-Syekh As-Sayyid Muhammad Ishom Al Hasani sejak usia 18 bulan telah dibimbing dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan keagamaan oleh guru beliau yang bernama Sayyid Ja’far Al Huseini, Inath dengan cara hidup di dalam goa-goa di Yaman. Oleh sang guru setelah dianggap cukup pembelajarannya, As-Syekh As-Sayyid Muhammad Ishom Al Hasani kemudian diberi laqob julukan dengan Abdul Kahfi. Yang menurut sang guru artinya adalah orang yang pernah menyendiri beribadah kepada Allah SWT dengan berdiam diri di goa selama bertahun-tahun lamanya. Nama Abdul Kahfi inilah yang kemudian masyhur dan lebih mengenalkan pada sosok beliau daripada nama aslinya sendiriyaitu As-Syekh As-Sayyid Muhammad Ishom. As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani ketika berusia 17 tahun sempat menjadi panglima perang di Yaman selama 3 tahun. Setelah itu beliau tinggal di tanah Haram, Makkah. Kemudian Pada usia 24 tahun, beliau berangkat berdakwah ke Jawa. Mendarat pertama kali di pantai Karang Bolong, kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Setelah menaklukan dan mengislamkan Resi Dara Pundi di desa Candi Karanganyar, Kebumen lalu menundukkan Resi Candra Tirto serta Resi Dhanu Tirto di desa CandiWulan dan desa Candimulyo kecamatan Kebumen, beliau akhirnya masuk ke tempat yang waktu itu masih hutan belantara ini, beliau hanya bermujahadah sebentar, mohon kepada Allah SWT agar kelak tempat yang sekarang menjadi Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu dapat dijadikan sebagai basis dakwah islamiyahnya yang penuh barokah dikemudian hari. Selanjutnya beliau meneruskan perjalanannya ke arah Surabaya, Jawa Surabaya, As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani tinggal di Ampel. Di tempat itu beliau diterima oleh Sunan Ampel dan sempat membantu dakwah Sunan Ampel selama 3 tahun. Kemudian atas permintaan Sunan Ampel, beliau diminta untuk membuka pesantren di Sayung, Demak. Setelah pesantren beliau di Sayung, Demak mulai berkembang As[1]Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani kemudian diminta oleh mubaligh-mubaligh islam di Kudus agar berkenan pindah dan mendirikan pesantren di Kudus. Problem ini terjadi karena para mubaligh islam yang telah lebih dahulu masuk di Kudus sempat kerepotan dalam mempertahankan dakwah Islamiyahnya sehingga mereka merasa amat membutuhkan sekali kehadiran sosok beliau di tengah-tengah mereka agar dapat mempertahankan dakwah Islamiyah di wilayah As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani tinggal di Kudus dan mendirikan pesantren ditempat itu, Sunan Ampel kemudian mengirim puteranya yang bernama Sayyid Ja’far As_Shadiq belajar pada beliau di Kudus. Tempat atsar pesantren As-Syekh As- Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani di Kudus ini sekarang lebih dikenal orang dengan nama “Masjid Bubrah”.Ketika berada di pesantren beliau ini, Sayyid Ja’far As Sahadiq sempat pula diminta oleh beliau untuk menimba ilmu pada ayah beliau yang berada di Al Quds, Palestina yaitu As-Syekh As-Sayyid Abdur Rasyid Al Hasani. Oleh karena itu setelah selesai belajar di Al Quds, Palestina atas suka citanya sebagai rasa syukur kepada Allah Swt bersama As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani, Sayyid Ja’far As_Shadiq kemudian mendirikan sebuah masjid yang ia beri nama “Al Aqsha”. Oleh As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani, Sayyid Ja’far As Sahadiq kemudian ditetapkan sebagai imam masjid tersebut dan As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani kemudian pindah ke Demak guna membantu perjuangan Sultan Hasan Al Fatah Pangeran Jimbun Abdurrahman Khalifatullah Sayyidin Panatagama di Kerajaan Islam As-Sayyid Al Hasani menikah di Demak pada saat usianya telah mencapai kurang lebih 45 tahun. Pada waktu putera pertamanya telah berusia kurang lebih 5 tahun, beliau bersama isteri dan puteranya itu hijrah dari Demak ke Somalangu untuk mendirikan Pesantren. Di Somalangu inilah beliau akhirnya bermukim dan pesantren yang didirikannya kemudian hari dikenal dengan nama Pesantren Al Kahfi Somalangu. As-Syekh As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani terhitung cukup lama dalam mengasuh Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu. Yaitu berkisar mencapai 130-an tahun. Oleh karenanya jika sejarah keadaan Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu sepanjang kepengasuhan beliau dibeberkan akan menelan kisah yang cukup As-Sayyid Abdul Kahfi Al Hasani wafat pada malam Jum’at, 15 Sya’ban 1018 H atau bertepatan dengan tanggal 12 November 1609 M. Jasad beliau dimakamkan di bukit Lemah Lanang, Somalangu, Kebumen. Dan beliaulah orang pertama yang dimakamkan di tempat tersebut. Prasasti batu zamrud warna hijau seberat 9 kilogram itu masih tersimpan di Pondok Pesantren Somalangu, Desa Sumberadi, Kecamatan Kabupaten Kebumen. Jika angka di prasasti tahun 879 Hijriyah atau 1475 Masehi benar, pondok tersebut sudah berdiri sebelum nama Kebumen muncul. Pesantren Al Kahfi, Somalangu, penyebaran ajaran Islam dan jaringan ulama di selatan Jawa sebagian wilayah Mataraman dipastikan tidak akan bisa lepas dari keberadaan Pondok Pesantren Somalangu al-Kahfi di Desa Sumberadi, Kabupaten Kebumen. Pondok pesantren ini sudah berdiri sangat lama. Mengacu pada prasasti yang dipahat di batu zamrud, umur pesantren ini malah lebih tua dua tahun dari Masjid Demak, yakni pada 26 Syaban 879 H 4 Januari 1475 M. Pesantren Somalangu didirikan oleh seorang ulama yang mantan pejabat tinggi asal Syihr, Hadramaut, Yaman, yakni Sayid as-Syekh Muhammad 'Ishom al-Hasani. Sosok ini oleh masyarakat di sana lebih dikenal dengan nama Sayid as-Syekh Abdul Kahfi Awwal mengacu pada nama pemberian gurunya, Sayid Ja'far bin Hasan dari 'Inath. Gelar "kahfi" dikenakan karena dia dikenal gemar menyendiri di dalam gua untuk Kahfi datang ke tempat itu setelah Sultan Demak memberikan perintah agar pergi dan tinggal ke pedalaman selatan Jawa itu. "Thama dha'u'' di situ tempatmu," begitu titah Sultan Demak kepada Syekh Abdul Kahfi ketika memintanya pergi ke selatan Jawa yang saat itu masih jarang penghuni dan penduduknya masih memeluk agama Hindu. Di riwayat lain Kuntowijoyo menyebut bahwa yang memerintahkan pergi itu adalah Raja Mataram, Sultan Agung Scroll untuk membaca Scroll untuk membaca "Pondok pesantren kami sudah sangat tua. Tak jauh dari masjid dahulu ada candi dengan lingga-Yoni yang sangat besar. Sebelum pondok berdiri di situ, masyarakatnya menganut agama Hindu yang dipimpin Resi Dara. Nama asli desa itu Alang-Alang Wangi. Para alumni dan santri tersebar ke banyak daerah, apalagi pendiri pondok ini juga punya hubungan darah dengan para ulama Sumatra Timur dan di Kesultanan Bugis, Makassar," kata Hidayat Aji Pambudi MA, salah seorang pengurus Yayasan Pondok Pesantren al-Kahfi, Somalangu. Menurut Aji, karena sudah berusia sangat tua, maka wajar bila kemudian para alumninya menyebar ke berbagai wilayah, terutama di wilayah Kedu Selatan, Cilacap, Banyumas, bahkan sejumlah pesantren di Cirebon juga ikut terkait. Temali jaringan ini semakin kuat karena antar para murid yang kemudian mendirikan pesantren, termasuk keluarga pesantren Somalangu, saling melanggengkan hubungan melalui ikatan didirikan, pesantren ini telah mengalami pergantian pimpinan secara turun-temurun sebanyak 16 kali. Para alumninya pun telah menjadi tokoh Islam terkenal seperi Kiai Abbas Buntet Cirebon, Kiai Dalhar Watu Congol Muntilan, dan Kiai Dahlan Jampes.''Kalau hubungan pernikahan keluarga pesantren ini juga menikah dengan banyak kiai berpengaruh di sekitar wilayah Kebumen, Banyumas, dan Cilacap. Sedangkan kalau jaringan santri alumni yang saling melakukan pernikahan sudah tak bisa lagi dilacak karena sudah tersebar luas dalam jangka waktu yang sampai 500-an tahun itu,'' ujar dakwah ulama HadramautFakta bahwa antarulama di selatan Jawa itu sudah lama membentuk jaringan masih bisa terlacak di Pondok Pesantren at-Taujieh al-Islamy didirikan KH Hisyam bin Zuhdy KH Hisyam Leler, di Kabupaten Banyumas bagian selatan. Para pengasuh pondok pesantren yang berada di perbatasan Banyumas dan Cilacap ini punya hubungan darah melalui perkawinan dengan SomalanguSelain itu, semenjak dahulu ulama pengasuh pondoknya juga sudah punya hubungan, baik ke ilmuan dan tarikat, dengan para kiai yang ada di Yogyakarta, Cirebon, dan Rembang Jawa Timur. Selain itu pesantren yang berdiri sekitar tahun 1915 juga terkoneksi dengan ulama di Haramain Makkah."Ayah kami, KH Hisyam, memang meneruskan dakwah sang ayah dengan mengurus pesantren. Di tangan generasi kedua, Pesantren Leler mengalami perkembangan cukup signifikan," kata salah satu putra KH Hisyam, KH Zakiyul membina santri, KH Hisyam berguru pada KH Kholil Harun, KH Bisri Mustofa Rembang, Syaikh Khosin Bendo Pare, Kediri. "Ayah juga ngaji kitab Bukhari pada Syekh Hasyim Asy'ari Tebuireng dan kitab Fathul Wahab pada KH Kholil Lasem," dengan Pesantren at-Tauzieh di Leler, pesantren besar lainnya di kawasan selatan Jawa adalah Pesantren Al Ihya Umuluddin di Kesugihan Cilacap. Pesantren yang usianya mendekati satu abad ini juga punya ikatan perkawinan dan jaringan keilmuan dengan pesantren tua yang lain. Salah satu pendirinya pun punya hubungan perkawinan dengan Pesantren dari segi keilmuan, mereka terkait dengan pesantren besar di Jawa Timur dan berbagai pesantren lain yang ada di pesisir pantai utara serta selatan Jawa. Tarikat yang dianut adalah tarikat Syatariyah tarikat yang juga dianut Pangeran Diponegoro dan ulama yang menggerakkan Perang Jawa pada tahun 1825 M. Bila ditarik lagi silsilahnya, para pengurus pesantren ini merupakan keturan Sunan Geseng, Sunan Kalijaga, dan Sunan Giri di Gresik."Jaringan ulama kami juga terkait dengan jaringan ulama yang ada di Kesultanan Demak. Di lain pihak kami juga hubungannya dengan jaringan ulama Yaman karena ada darah dengan Syekh Abdul Kahfi Somalangu. Para santri kami sudah menyebar dan mendirikan pesantren di banyak tempat. Salah satu saudara kami, misalnya, mendirikan Pesantren di Kebarongan,Banyumas,'' kata KH Nasrullah, salah satu pengurus Pesantren Ihya Umuluddin yang kini tengah mengawali pendirian Institut Agama Islam Imam Ghazali yang letaknya tak begitu jauh dari pengaruh jaringan ulama Cirebon juga terlacak di wilayah itu, terutama di pondok pesantren yang letaknya mulai mendekati arah kawasan pantai utara. Di Pesantren Jombor, yang ada di Cilongok, Kabupaten Banyumas. Pesantren ini didirikan oleh KH Abdussomad. Salah satu cucu Mbah Abudssomad adalah cendekiawan kondang yang menjadi khatib syuriah PBNU KH Masdar Farid Mas'udi."Jaringan ulama ini terkait dengan ulama dari Kesultanan Demak dan Cirebon. Dulu wilayah ini masuk Kadipaten Pasir Luhur yang merupakan 'wilayah yang dalam perlindungan' Kerajaan Sunda Pajajaran. Islam dibawa ke sini oleh Syekh Mahdum ulama dari Demak dan Syekh Abdussomad ulama dari Cirebon," kata Ahmad Khoirul Fahmi, penulis buku riwayat ringkas para ulama di senada juga dinyatakan Mustolih, santri Pondok Pesantren Al Azhari, Karangcengis, Banyumas. Menurut dia pendiri pesantrennya KH Yusuf Azhari itu punya hubungan darah atau kaitan dengan ulama di Cirebon. "Selain itu, jaringan pemikiran kiai kami juga terhubung dengan berbagai pesantren di Jawa lainnya, seperti Pesantren Krapyak di Yogyakarta. Selain itu, Mbah Yusuf juga sempat cukup lama menuntut ilmu di Makkah,'' fakta itu maka tampaklah bahwa ikatan jaringan ulama di selatan Jawa itu sudah berumur mendekati enam abad. Ini jelas waktu yang sangat pesantren dan Pohon SawoDan salah satu di antara ciri pesantren dan masjid tua adalah adanya tanaman pohon sawo kecik yang ada di setiap halaman pesantren. Hal itu bisa lihat di Masjid Ploso Kuning Yogyakarta yang dibangun oleh kakak Sultan Hamengkubuwono I. Masjid ini sempat menjadi tempat 'mengaji' Pangeran Diponegoro. Hal yang sama bisa juga terjadi di Pesantren Somalangu dan Leler. Di halaman masjid dan di samping masjid tertananam pepohonan sawo yang rimbun. Di Pesantren Somalangu pohon sawo kecik sempat ditebang karena terjadi perluasan dan pengerasan halaman masjid. Sementara itu di Pesantren Leler tampak pohon sawonya berdiri kokoh di depan masjid meski cabang dan daunnya Ingris Peter Carey menyatakan tanaman pohon sawo yang ada di depan setiap masjid itu menjadi ciri atau isyarat bahwa tempat tersebut adalah merupakan salah satu titik jaringan penyebaran agama Islam. Di zaman perang Diponegoro tanda ini menjadi efektif sebagai isyarat simpul perlawanan dan suplai logistik serta perekrutan prajurit.''Semua pesantren tua pasti di tanami pohon sawo. Itulah salah satu isyarat jaringan ulama,'' kata Peter Carey. Mengapa dipilih 'sawo kecik'? Jawabnya karena ini menjadi penanda bahwa semua Muslim harus bersikap 'sarwo becik' serba bagus/mulia. Selain itu sebagai isyarat agar umat Muslim berperilaku yang manis seperti manisnya buah sawo itu. IslamdiJawa DakwahIslamdiSelatanJawaTengah Pesantren Terbaik di Kebumen Kebumen merupakan tempat pengambilan gambar film The Raid 2. Tepatnya di Benteng Van der Wijck Gombong. Ada yang menulis Kebumen merupakan kota indah yang tidak terlalu dikenal, dan memang kenyataannya demikian. Di sisi lain ternyata Kebumen menyimpan banyak lembaga pendidikan terbaik. Di antaranya adalah pesantren. Baik pesantren tahfidz Quran, pesantren modern, hingga pesantren salafiyah berada di kota ini. Oleh sebab itu kami akan mengulas pesantren terbaik di Kebumen, berdasarkan review dan rating Google. Nomor bukanlah rangking. Pesantren Salafiyah Darussa’adah Pesantren Putri Eksklusif Tahfidz Bersanad 30 JuzPesantren Tahfidz Quran AnakMuhammadiyah Boarding School Ponpes Al Kamal GombongPesantren Al Kahfi SomalanguPonpes Al Islah Alumni GontorPesantren Al Barakah Sempor KebumenDaftar Pesantren Bagus di Kebumen Pesantren Salafiyah Darussa’adah Alamat pesantren ini di Bulu, Kritig, Petanahan. Ini merupakan pesantren putra putri yang berada di wilayah pedesaan Kebumen. Suasananya masih banyak pohon, bahkan jalanan masih terasa sepi. Pesantren ini alirannya salafiyah. Tandanya adalah adanya diniyyah dengan jenjang I’dadiyah, Ibtida’i, Tsanawi, dan Aly. Ini merupakan jenjang pendidikan untuk mempelajari keislaman secara mendalam. Materi yang paling menonjol seperti tafsir, kemudian nahwu, sorf, dan hadis menjadi perhatian utama. Juga ada kegiatan sorogan kitab fiqh. Santrinya berjumlah ratusan. Oleh sebab itu menjadi salah satu pesantren terbaik di Kebumen. Pendidikan formalnya tersedia Tsanawiyah dan Aliyah, prestasinya kebanyakan di bidan kepramukaan. Kalau fasilitas, tentu sangat standard sekali. Biaya masuknya saja sekitar satu juta rupiah. Sedangkan untuk biaya bulanannya sekitar 240 ribuan. Pesantren Putri Eksklusif Tahfidz Bersanad 30 Juz Jika Anda ingin mencari pesantren tahfidz Quran 30 juz bersanad ke Rasulullah khusus putri dengan fasilitas terbaik, maka Darul Hikam adalah jawabannya. Kyai juga mendampingi setiap hari. Selepas khatam, atau lulus SMA ada bimbingan khusus baik ke Timur Tengah atau ke Eropa bagi yang menghendaki. Informasi lengkap tentang Darul Hikam Mojokerto bisa kunjungi link ini. Atau bisa menghubungi 0811 3520 100. Adv. Pesantren Tahfidz Quran Anak Jika ingin memilih pesantren tahfidz Quran anak-anak, atau usia SD, maka Yanbu’ul Quran adalah pilihannya. Alamat lengkapnya di Jalan Raya Tersobo, Tersobo Dua, Kecamatan Prembun. Ponpes ini fokus Al Quran. Usia minimal santri adalah 6 hingga tahun. Bisa dikatakan kelas satu SD. Nantinya santri akan diseleksi untuk mendapatkan tempat menghafal. Bisa untuk putra dan putri. Secara kegiatan dalam sehari-hari dari pagi sudah menghafal, jam tujuh sekolah, selepas dhuhur mengaji lagi, sore juga mengaji, malam juga mengaji. Tersedia pendidikan formal jenjang SD. Adapun untuk biaya masuknya, Putra sebesar sedangkan putri Untuk SPP satu bulan, atau bulanan sebesar Ini di tahun 2022-2023. Muhammadiyah Boarding School Satu lagi pesantren terbaik di Kebumen adalah MIBS. sekolah ini berafiliasi kepada Muhammadiyah yang dikenal memiliki kemampuan dalam mengelola lembaga pendidikan Islam. Alamatnya di Jl. ayani Indrakila, Kebumen, Kec. Kebumen. Dari sisi keunggulan Muhammadiyah memiliki karakter pendidikan umum formal yang baik. Tersedia jenjang SMP dan SMA untuk putra dan putri. Sekolahnya lumayan besar, meskipun gedungnya terlihat lama. Tapi tenang, masih banyak sawah di sekitar. Keunggulan selanjutnya adalah tahfidz Quran satu juz dalam jangka waktu satu tahun. Jadi kalau enam tahun berarti enam juz. Cukup banyak. Kedua adalah ilmu falaq. Sangat jarang pesantren yang khusus mengajarkan ilmu falaq. Terakhir adalah aspek kewirausahaan yang dilatih untuk kemandirian. Biaya masuknya sekitar juta rupiah. Sedangkan bulanannya sekitar 850 ribuan. Jika masih ada kebingungan bisa kunjungi website resminya di sini, Ponpes Al Kamal Gombong Mungkin pesantren ini merupakan salah satu pesantren terbesar di Kebumen. Santrinya banyak. Dan memiliki lingkungan yang cukup luas. Alamatnya Jl. Karang Bolong, Buayan, Lemahduwur, Kuwarasan. Ini merupakan salah satu pesantren terbaik di Kebumen. Identitas dari pesantren ini menurut kami penekanan pada pendidikan umumnya cukup kuat. Bahkan beberapa jenjangnya ada program unggulan. Buktinya adalah beberapa prestasi yang diraih, seperti juara lomba Sosial Project Competation SPC Tingkat Nasional Se-Indonesia tahun 2015. Untuk lomba personalnya rata-rata tingkat kabupaten Kebumen, seperti juara dua olimpiade Matematika pada tahun 2015. Sedangkan untuk pesantrennya ada diniyah dan sedikit tahfidz Quran. Untuk kehidupan keseharian di Pesantren lebih mirip dengan pesantren Gontor, karena beberapa guru memang alumni dari pesantren Gontor. Ada pendidikan bahasa arab inggris juga pembiasaan melalui pidato. Info lengkap bisa kunjungi website resminya di sini, Pesantren Al Kahfi Somalangu Satu lagi pesantren terbaik di Kebumen yaitu Al Kahfi Somalangu. Pesantren ini cukup terkenal di Kebumen dan sekitarnya karena besarnya pesantren dan usianya memang cukup tua, berdiri pada tahun 1475, pesantren ini lebih tua dari Sidogiri Pasuruan, atau Tremas Pacitan. Alamatnya di Kemecing, Sumberadi, Kec. Kebumen. Letaknya cukup strategis dengan identitas pendidikan formal yang cukup variatif. Dari SMP, SMA hingga SMK. Pesantren ini menampung santri putra dan putri. Dan memiliki santri hampir seribuan. Bahkan mungkin sekarang lebih dari seribu. Salah satu kelebihannya adalah gedung-gedungnya sudah terlihat begitu modern. Tidak lupa fasilitas pelengkap yang cukup memadai, seperti laboratorium dan lain sebagainya. Maka animo masyarakat cukup besar untuk masuk pesantren ini. Nah sedangkan identitas diniyahnya memiliki beberapa kegiatan rutin, seperti madrasah diniyah, ngaji kitab kuning, tahfidzul Quran, dan majelis manaqib. Oleh sebab itu secara kultural ini merupakan pesantren tradisional yang bertransformasi menjadi modern. Informasi biaya masuk dan pendaftaran bisa mengunjungi website resminya di sini, Ponpes Al Islah Alumni Gontor Kalau Anda ingin mencari pesantren yang berhaluan sistem Gontor, bisa dikatakan Al Islah Kebumen merupakan salah satunya. Beralamat di terletak di Jalan Balai Desa Dorowati Kecamatan Klirong, pesantren ini berkembang dengan pesat. Di antara tanda-tandanya adalah kurikulum pendidikan yang digunakan mirip dengan Gontor. Yaitu kurikulum KMI di mana antara pendidikan umum dan pendidikan diniyyah digabungkan menjadi satu di waktu pagi di kelas. Sehingga siswa fokus. Kelebihan lainnya adalah di sisi bahasa. Pesantren yang berhaluan demikian memiliki pembiasaan bahasa arab dan inggris dalam kesehariannya. Di antaranya dalam latihan berpidato, ada pembiasaan dalam berdiskusi bahasa arab inggris dan lain sebagainya. Kelebihan lainnya adalah aspek disiplin. Pembiasaan waktunya sudah tertata dengan rapi. Sehingga setiap hari sudah memiliki jadwal rutin yang tertata dengan padat. Di sinilah muncul yang namanya pendidikan karakter. Oleh sebab itu kami masukkan dalam pesantren terbaik di Kebumen. Informasi lengkap bisa kunjungi website resminya di sini. Sayangnya kami belum mendapatkan informasi biaya masuk pesantren al Islah Kebumen. Pesantren Al Barakah Sempor Kebumen Pesantren ini terletak di Somagede, Sempor, Kebumen. Merupakan sebuah pesantren yang berdiri belum lama, namun kini sudah memiliki santri lebih dari 300. Pesantren ini lahir dari tokoh Thariqah, sehingga bisa dikatakan secara ibadah dan pembersihan akhlaq berjalan dengan baik. Bahkan ketika peresmian masjid pun dihadiri oleh presiden KH. Abdurrahman Wahid. Pesantren ini tergolong cukup berpengaruh. Apalagi memiliki pendidikan formal dari Madrasah Ibtidaiyyah hingga jenjang Aliyah. Identitas dari pesantren ini mirip dengan pesantren NU modern pada umumnya. Yaitu memiliki pendidikan formal di pagi hari, namun juga memiliki pendidikan diniyyah dengan mengkaji kitab-kitab kuning dengan ilmu alat membaca kitab. Metode sorogan menjadi salah satu identitasnya. Nah yang menarik menurut kami adalah aspek gedung-gedungnya yang cukup megah, berdiri sekian lantai sehingga tampak kokoh. Oleh sebab itu menjadi salah satu pesantren terbaik di Kebumen. Adapun biayanya adalah sebagai berikut, MTs Daftar Pesantren Bagus di Kebumen Inilah beberapa pesantren terbaik di Kebumen versi Tentu masih banyak daftar pesantren bagus di Kebumen lainnya. Namun karena keterbatasan informasi sehingga belum bisa kami masukkan semuanya. Jika lembaga pendidikan atau pesantren ingin memiliki profil di website ini cukup kirimkan brosur dan biaya pendidikan lengkap ke email affany1986 Kami akan review untuk membantu perkembangan lembaga pendidikan Anda. Post Views

biaya masuk ponpes al kahfi somalangu